Program atletik antar-sekolah, antar-kampus dan program atletik yang terorganisir lainnya

Program-program atletik antar-sekolah dan antar-kampus dan program-program atletik yang sangat terorganisir lainnya merupakan bagian menyeluruh dari program pendidikan jasmani secara keseluruhan. Program-program ini harus dikembangkan dari program-program atletik intra-kampus dan ekstra-kampus.
   
Atletik harus menjadi inti dari pendidikan jasmani dan harus membantu mencapai tujuan-tujuan yang akan memperkaya hidup bagi mereka semua yang berpartisipasi. Program atletik atar-sekolah dirancang untuk individu-individu yang memiliki keahlian tinggi dalam olahraga. Ini merupakan salah satu yang paling menarik dan mendapatkan lebih banyak dukungan dibanding fase-fase pendidikan jasmani lainnya.
   
Program-program atletik antar-sekolah dan antar-kampus kemungkinan telah memiliki lebih kesulitan dibanding fase lain dari program pendidikan jasmani. Keinginan untuk menang dan untuk meningkatkan penonton telah menghasilkan beberapa praktek yang tidak dapat dibenarkan, seperti kebijakan perekrutan yang tidak etis, pemasukan siswa/mahasiswa yang mungkin tidak berkualifikasi dari segi akademik, dan program hubungan masyarakat yang ekstensif. Stadion besar dan tempat-tempat olahraga memerlukan biaya yang mahal untuk pembangunan dan perawatannya.

MANFAAT ATLETIK YANG SANGAT KOMPETITIF
   
Manfaat atletik bisa dibahas dari segi kebugaran fisik, keahlian, pengembangan diri, dan pengembangan sosial.
Kebugaran fisik
   
Atletik memberikan kontribusi bagi kebugaran fisik dengan mengembangkan kekuatan organ, keahlian neuromuskular, dan sikap-sikap yang diinginkan untuk permainan dan olahraga. Agar dapat mengembangkan dan mempertahankan tingkat kebugaran fisik yang tinggi, individu harus secara suka rela melakukan sebuah program olahraga yang giat. Mungkin dorongan paling kuat yang mampu memotivasi seseorang untuk terlibat dalam sebuah program yang berat adalah keinginan untuk unggul dalam atletik-atletik kompetitif. Keahlian-keahlian atletik adalah sumber kepercayaan sosial, sehingga orang-orang akan mencoba meningkatkan statusnya dengan rekan-rekan. Kontribusi terhadap tingkat kebugaran fisik yang tinggi merupakan hal yang menyertai.

Keahlian
   
Untuk mencapai keberhasilan dalam atletik, seseorang harus mengembangkan keahlian-keahlian neuromuskular yang akan memungkinkannya untuk merespon secara cepat dan efektif dalam sebuah situasi permainan. Pengembangan keahlian yang dihasilkan akan memungkinkan seseorang untuk merespon terhadap situasi-situasi yang memerlukan kekuatan, ketahanan, kecepatan, atau koordinasi.
   
Penguasaan keahlian melalui atletik juga mengarah pada tingkat kecakapan yang tinggi dan sebuah keinginan untuk terlibat dalam aktivitas fisik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam olahraga ketika mereka masih muda lebih besar kemungkinannya mengarah pada kehidupan yang aktif secara fisik ketika mereka telah menjadi lebih dewasa.
   
Perkembangan keahlian fisik memiliki banyak manfaat lain bagi seseorang, misalnya perasaan pencapaian, pengakuan, rasa memiliki, citra diri yang lebih positif, dan pengeluaran energi yang lebih sedikit.
Keterlibatan individual
   
Realisasi diri, kemandirian, pengendalian diri, dan disiplin diri adalah kualitas-kualitas perorangan yang seringkali dikembangkan melalui atletik. Citra diri seseorang didapatkan melalui perbandingan diri seseorang dengan orang lain.
   
Kemandirian dan ketergantungan pada diri sendiri juga tercipta, karena atletik memberikan peluang-peluang untuk seseorang agar membuat keputusan-keputusan dan untuk membuat keuntungan akibat kesalahan seseorang, sehingga mendapatkan pengarahan diri.
   
Pengendalian diri bisa terbentuk; kemampuan untuk bertahan atau menyesuaikan diri dengan tekanan emosional diyakini sebagai hasil dari mekanisme adaptasi stress yang dikondisikan oleh olahraga. Aktivitas adrenal yang meningkat yang mengikuti olahraga meningkatkan cadangan steroid yang tersedia untuk melawan stress. Kompetisi atletik mengembangkan disiplin diri. Partisipasi dan keberhasilan dalam atletik memerlukan pengorbanan diri yang tinggi.
Pengembangan sosial
   
Atletik memberikan peluang untuk kompetisi dan kerja sama. Walaupun kompetisi adalah bagian dari gaya hidup anda, terkadang diperlukan kerja sama, pengorbanan diri, dan respek untuk orang lain. Kompetisi dan kerja sama dengan demikian harus saling terkait. Atletik memberikan peluang untuk mencapai tujuan ganda ini, karena atletik bersifat kompetitif dan kooperatif.
   
Atletik juga menekankan keadilan, kepatuhan terhadap aturan, kemampuan untuk menerima kekalahan, dan respek terhadap pemain lain.

PERSONIL ADMINISTRATIF KUNCI YANG TERLIBAT DALAM PROGRAM-PROGRAM ATLETIK

Personil administratif kunci dalam program atletik mencakup direktur atletik, pelatih, pelatih atletik, dan dewan atletik.

Direktur atletik
   
Direktur atletik mengimplementasikan kebijakan-kebijakan atletik sebagaimana dibuat oleh dewan, badan, atau komite. Tanggung jawab direktur atletik mencakup pembuatan anggaran untuk program olahraga, pembelian perlengkapan dan suplai, penjadwalan kontes atletik, pengurusan ofisial, mengawasi persyaratan eligibilitas, membuat penataan untuk transportasi, memastikan bahwa pemeriksaan medis atllit dan cakupan asuransi sudah memadai, dan mengawasi program secara umum.    
   
Direktur atletik harus dipersiapkan dalam bidang umum pendidikan jasmani serta dalam atletik. Tipe kualifikasi yang paling baik mencakup sebuah bidang dalam pendidikan jasmani serta pengalaman sebagai seorang pemain dan pelatih dalam bidang atletik tersebut.
   
Di sekolah, kampus, atau organisasi lain yang berskala besar dengan program atletik yang besar pula, direktur atletik bisa bekerja dengan seorang manajer fakultas atau manajer bisnis atletik. Orang ini mungkin menangani ofisial, mengangkat penjual tiket dan penjaga tiket, membuat program, menunjuk petugas keamanan, menjaga catatan finansial, dan lain sebagainya.
   
Direktur atletik pada beberapa program bisa juga bisa memiliki seorang asisten untuk membantunya dalam melakukan tanggung jawab seperti penjadwalan, pengawasan staf, eligibilitas, anggaran, pembelian, perjalanan, dan asuransi. Secara umum, kebanyakan direktur atletik merasa bahwa mereka tidak harus melatih, tetapi karena masalah anggaran, pelatihan menjadi perlu. Pelatih merasa bahwa mereka ingin terus melatih setelah menjadi pengurus dan meskipun direktur atletik harus melatih.

Pelatih
   
Salah satu fase yang paling penting dari karya profesional pendidikan fisik adalah pelatihan. Banyak siswa yang menunjukkan keahlian tinggi dalam olahraga antar-sekolah merasa bahwa mereka ingin menjadi anggota profesi tersebut sehingga mereka bisa melatih. Mereka merasa bahwa karena mereka telah membuktikan diri mereka lebih baik dari atlit-atlit di sekolah tinggi, mereka akan berhasil dalam melatih. Akan tetapi, ini tidak selamanya benar. Tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa keahlian tinggi dalam aktivitas manapun akan menjamin keberhasilan dalam mengajarkan aktivitas tersebut. Banyak faktor lain seperti kepribadian, ketertarikan terhadap generasi muda, pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, psikologi, inteligensi, integritas, kepemimpinan, karakter, dan sikap simpatetik yang penting untuk keberhasilan melatih.
   
Ada empat kualifikasi yang ditemukan pada pelatih-pelatih yang sukses. Pertama, orang ini memiliki kemampuan untuk mengajarkan hal-hal mendasar dan strategi-strategi mendasar dari olahraga; dia harus merupakan seorang guru yang baik. Kedua, ada kebutuhan untuk memahami pemain: bagaimana seseorang berfungsi pada tingkat perkembangan tertentu. Ketiga, dia memahami permainan yang dia latihkan. Pengetahuan menyeluruh tentang teknik, aturan dan informasi serupa adalah hal yang mendasar. Keempat, pelatih memiliki kepribadian tinggi dan karakter. Kesabaran, pemahaman, kebaikan, kejujuran, kepekaan terhadap yang benar dan salah, dorongan keteguhan hati, dan lain-lain sangat diperlukan.
   
Satu-satunya kualifikasi yang dimiliki beberapa pelatih adalah fakta bahwa mereka telah memainkan permainan atau olahraga yang dia latih di sekolah tinggi, kampus atau dalam tingkat profesional. Pelatih harus didorong untuk melakukan training bahkan jika standar sertifikasi belum diperlukan oleh negara tertentu.

Pelatih atletik
   
Profesi pelatihan atletik memiliki signifikansi yang lebih besar belakangan ini dengan peningkatan program olahraga dan pengakuan bahwa kesehatan atlit merupakan sebuah pertimbangan penting.
   
Para pelatih atlit sekarang ini memerlukan persiapan khusus untuk melakukan tugas-tugas mereka, yang mencakup pencegahan cedera, pertolongan pertama dan perawatan pasca-cedera, dan rehabilitasi. Persiapan seperti ini, jika memungkinkan, harus mencakup sebuah bidang dalam pendidikan jasmani, sertifikasi oleh National Athletic Trainers Association dan atau menjadi terapis jasmani yang terdaftar. Lebih jauh, kualifikasi pribadi seperti ini diperlukan sebagai stabilitas emosional pada stress, kemampuan untuk bertindak secara rasional ketika cedera terjadi, dan standar etika yang menempatkan kesejahteraan partisipan pada prioritas tertinggi.

Dewan atletik
   
Kebanyakan kampus dan banyak sekolah tinggi memiliki beberapa jenis dewan, badan, atau komite atletik yang membuat kebijakan-kebijakan atletik untuk institusi. Ini bisa hanya melibatkan anggota-anggota fakultas, atau juga bisa melibatkan siswa. Dewan, badan, atau komite seperti ini bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang lebih baik kepada program atletik dalam program pendidikan.
   
Komposisi komite atau dewan seperti ini sangat bervariasi dari sekolah ke sekolah dan kampus ke kampus. Di sebuah sekolah, kepala sekolah mungkin bertindak sebagai ketua, atau posisi ini bisa dipegang oleh direktur pendidikan jasmani atau anggota fakultas lainnya. Komite bisa mencakup pelatih, anggota badan pendidikan, anggota fakultas, siswa, atau anggota komunitas secara umum. Di sebuah kampus atau universitas, komposisi komite bisa terdiri dari para pengurus, anggota fakultas, siswa, direktur atletik, pelatih, dan lain-lain.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ADMINISTRATIF PADA PROGRAM-PROGRAM ATLETIK

Ada banyak pertimbangan administratif yang terkait dengan pelaksanaan program atletik yang sangat terorganisir, termasuk jadwal dan periode praktek, kesehatan partisipan, kontrak, ofisial, transportasi, manajemen permainan, kontrol keramaian, protes, award dan lain-lain.
Jadwal dan periode praktek
   
Penjadwalan melibatkan penjagaan keseimbangan yang baik antara permainan di kandang dan tandang, pencarian kontes dengan organisasi dan insitusi yang kira-kira memiliki ukuran dan tingkat permainan yang sebanding, dan mencoba untuk membatasi cakupan daerah geografis dimana kontes dilaksanakan untuk menjaga jarak transportasi yang sedekat mungkin.
   
Jika liga dan konferensi terlibat, jadwal biasanya dibuat beberapa bulan atau tahun sebelumnya dan melibatkan representasi dari masing-masing institusi yang terlibat.
   
Periode latihan harus dijadwalkan dengan cara yang seimbang dan sesuai dengan peraturan yang ada. Semua pelatih dan personil lain yang terlibat dalam penggunaan fasilitas harus terlibat dalam pembuatan keputusan.
Kesehatan pemain
   
Atletik harus berkontribusi bagi kesehatan pemain. Melalui aktifitas fisik berfaedah partisipan akan menjadi lebih sehat secara fisik, mental, emosional, dan sosial.
   
Pemeriksaan medis. Salah satu persyaratan pertama untuk setiap partisipan dalam sebuah program atletik haruslah pemeriksaan medis untuk menentukan kebugaran fisik dan kapasitas untuk terlibat dalam sebuah program. Sifat atletik yang berat dan tuntutan yang diletakkan pada partisipan membuat wajib bahwa pemeriksaan medis menyeluruh diperlukan.
   
Keamanan. Segala sesuatu yang mungkin dilakukan harus dilakukan untuk memastikan keamanan partisipan. Seorang pelatih harus selalu melaksanakan program dengan kesehatan pemain yang selalu dipertimbangkan. Dia akan memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama dan akan terus memberi peringatan untuk menghentikan pemain dari partisipasi jika mereka terlalu letih.
   
Fasilitas dan perlengkapan yang memadai harus tersedia untuk melindungi keamanan dan kesehatan para pemain. Ini berarti bahwa fasilitas-fasilitas dibuat sesuai dengan standar-standar yang direkomendasikan dalam kaitannya dengan ukuran, permukaan, dan berbagai karakteristik keamanan lainnya. Perlengkapan protektif harus disediakan sesuai keperluan dalam berbagai olahraga. Jika fasilitas dan peralatan yang diperlukan tidak tersedia, maka kompetisi tidak boleh dilakukan.
   
Cedera dan asuransi. Asosiasi atletik negara di berbagai negara mensponsori sebuah rencana asuransi atletik. Rencana-rencana seperti ini membayar pengeluaran medis, sinar-x, dokter gigi, perawatan inap di rumah sakit, dan pengeluaran-pengeluaran lain menurut ketentuan perencanaan. Juga ada beberapa perusahaan swasta yang memiliki perencanaan seperti ini. Tujuan mereka adalah untuk memberikan dukungan kepada para atlet terdaftar yang akan memenuhi biaya medis, dental, dan perawatan rumah sakit jika cedera disebabkan oleh partisipasi dalam pendidikan jasmani atau atletik yang disponsori oleh sekolah yang berpartisipasi.
   
Penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat diantara siswa sekolah tinggi dan mahasiswa adalah sebuah kenyataan – hal ini harus diketahui dan atasi. Para atlit tidak terkecuali dalam hal ini. Banyak pelatih dan guru olahraga mengasumsikan bahwa pelatihan yang kaku dan persyaratan kesehatan atlit melindungi mereka dari penyalahgunaan obat. Akan tetapi, atlit adalah bagian dari lingkungan sosial sekolah secara keseluruhan.

Kontrak
   
Kontrak tertulis biasanya penting dalam administrasi atletik antar-sekolah dan antar-kampus. Pada tingkat kampus khususnya, permainan dijadwalkan beberapa bulan atau tahun sebelumnya. Kontrak harus dilaksanakan dengan baik dan ditandatangani oleh wakil dari kedua sekolah dan kampus. Banyak asosiasi atletik yang memberikan format khusus untuk menggunakan anggota sekolah dan kampus. Format seperti biasanya mengandung nama sekolah, tangga, persyaratan dan kondisi dimana kontes akan dilaksanakan.

Ofisial
   
Ofisial sangat mempengaruhi program atletik dan menentukan apakah program tersebut dilakukan untuk kepentingan pemain. Ofisial harus cukup berkualifikasi. Mereka harus mengetahui aturan-aturan dan mampu menginterpretasinya secara akurat; mengenali tanggung jawab mereka kepada para pemain; jujur, ramah, kooperatif, dan mampu mengontrol permainan sepanjang waktu.

Transportasi

Transportasi atlit ke tempat permainan bisa menimbulkan masalah administratif seperti: Siapa yang akan diangkut? Jenis kendaraan apa yang akan digunakan? Apakah atletik adalah bagian dari program reguler? Haruskah kendaraan-kendaraan pribadi atau kendaraan sekolah digunakan? Apa implikasi hukum yang terlibat dalam pengangkutan atlit ke even-even yang disponsori oleh sekolah dan kampus.

Manajemen permainan
   
Karena ada begitu banyak rincian dalam koneksi dengan manajemen permainan, ada kemungkinan untuk hanya memasukkan pernyataan ringkas tentang item-item yang lebih penting. Agar bisa memiliki kontes yang dilaksanakan secara efisien, penting untuk memiliki organisasi yang baik. Harus ada seseorang yang bertanggung jawab. Harus ada perencanaan. Banyak rincian yang harus diperjelas menyangkut (1) tanggung jawab sebelum permainan, (2) tanggung jawab selama permainan, (3) tanggung jawab setelah permainan, dan (4) persiapan permainan di luar kota. Sebelum melakoni pertandingan kandang, rincian-rincian seperti kontrak, catatan eligibilitas, perlengkapan, fasilitas, tiket, hubungan masyarakat, pengawasan medis, ofisial, dan pemeriksaan fisik harus diperiksa secara menyeluruh. Tanggung jawab pertandingan pada pertandingan kandang mencakup item-item seperti suplai dan perlengkapan, hiburan, tiket, dan lain-lain. Tanggung jawab setelah pertandingan kandang terdiri item-item seperti  pembayaran ke ofisial dan sekolah yang berkunjung, catatan ofisial, dan catatan partisipasi.

Pengendalian keramaian
   
Pengendalian keramaian pada kontes atletik menjadi semakin penting karena seringnya terjadi gangguan di sekolah tinggi dan kampus pada tempat-tempat yang ramai. Penghilangan aktivitas atletik di malam hari semakin meningkat khususnya di kota-kota besar. Distrik-distrik sekolah dan otoritas kampus memberikan peringatan untuk menghindari gangguan-gangguan apapun. Lebih banyak polisi yang diminta untuk mengawasi keramaian pada pertandingan atletik.
Protes dan forfeitures
   
Harus ada sekumpulan prosedur untuk menangani protes dan forfeiture dalam kaitannya dengan kontes atletik. Tentunya, harus ada tindakan preventif yang cermat untuk menghindari sebuah situasi dimana protes dan forfeiture seperti ini terjadi. Interpretasi aturan yang lebih baik, kepemimpinan yang baik, eliminasi tekanan yang tidak semestinya, dan pendidikan pelatihan yang lebih baik tentang tujuan-tujuan atletik akan membantu mencegah tindakan seperti ini.

Penghargaan
   
Dasar untuk pemberian penghargaan dalam atletik antar-sekolah dan antar-kampus adalah sama halnya seperti atletik intra-akademik dan ekstra-ekademik. Ada beberapa argumen untuk dan terhadap pemberian penghargaan. Beberapa individu merasa bahwa nilai-nilai yang didapatkan dari bermain olahraga sudah cukup dan tidak ada penghargaan yang harus diberikan. Sementara yang lainnya menyebutkan bahwa penghargaan bersifat tradisional dan simbolis pencapaian dan harus diberikan.
   
Kebijakan penghargaan harus ditentukan secara setempat. Sebuah kebijakan pasti harus dibuat yang mengurus tentang masalah sekolah atau kampus. Praktek pemberian penghargaan dalam bentuk surat, insignia, atau beberapa simbol lain hampir seragam. Ketika penghargaan diberikan, harus sederhana dan tidak mahal.

Catatan-catatan
   
Pengurus dan pelatih yang bijak akan menyimpan catatan-catatan akurat tentang semua rincian yang berkaitan dengan administrasi atletik. Harus ada catatan-catatan partisipasi untuk tujuan eligibilitas dan untuk menunjukkan luasan program; catatan pelaksanaan berbagai olahraga dari tahun ke tahun sehingga bisa dibandingkan dengan organisasi lain; ringkasan statistik pemain dan kinerja permainan yang akan membantu pelatih menentukan kelemahan dalam strategi permainan atau mengidentifikasi kinerja pemain dan item-item lain yang esensial untuk bermain dengan baik; catatan perlengkapan dan suplai; catatan ofisial; catatan finansial, dan item-item lain dalam kaitannya dengan pelaksanaan seluruh program.

MASALAH-MASALAH ADMINISTRATIF YANG BERKAITAN DENGAN ATLETIK YANG SANGAT KOMPETITIF

Direktur atletik atau pengurus lain yang bertanggung jawab untuk program atletik antar-sekolah, antar-kampus, atau program atletik yang sangat terorganisir lainnya terikat untuk mengalami masalah-masalah, termasuk perekrutan, eligibilitas, beasiswa, pencarian pengikut baru, kepanduan, keuangan, dan pembayaran ekstra untuk pelatih. Disamping itu, masalah-masalah tertentu muncul pada situasi-situasi sekolah dalam bekerja dengan pengurus bisnis.
Perekrutan
   
Perekrutan atlit merupakan sebuah isu kontroversial. Beberapa institusi pendidikan menunjukkan bahwa sangat tidak layak jika yang menjadi tujuan utama adalah pembuatan tim pemenangan. Mereka merasa bahwa prosedur untuk perekrutan masuk sama untuk semua siswa, tanpa memperhitungkan apakah mereka adalah atlit, siswa kimia, siswa musik, atau yang lainnya. Tidak ada pertimbangan khusus yang harus ditunjukkan kepada kelompok tertentu. Standar yang sama, akademik dan lain-lain harus berlaku.
   
Akan tetapi, ada institusi-institusi pendidikan yang secara aktif merekrut atlit untuk tim-tim universitas mereka. Pertimbangan utama disini adalah mengikuti aturan liga, konferensi, dan aturan-aturan lain dimana organisasi berpartisipasi.
Eligibilitas
   
Standar-standar berkenaan dengan eligilitas kontestan sangat esensial. Ini harus dalam bentuk tulisan, yang disebarkan luar, dan secara jelas dipahami oleh semua yang berkepentingan. Ini harus dibuat jauh sebelumnya sehingga pemain, pelatih, dan yang lainnya tidak akan menjadi emosional ketika mereka tiba-tiba menyadari mereka kehilangan peluang untuk memenangkan sebuah kejuaraan karena mereka tidak bisa menggunakan seorang pemain bintang yang tidak memenuhi persyaratan untuk turut serta.

Beasiswa
   
Haruskah para atlit menerima beasiswa atau bantuan keuangan khusus di sekolah dan kampus? Subjek ini masih diperdebatkan dan utamanya menjadi masalah pada tingkat perguruan tinggi. Mereka yang mendukung beasiswa dan bantuan finansial mengklaim bahwa seorang siswa yang sangat baik dalam olahraga perlu mendapatkan bantuan seperti halnya siswa yang berprestasi dalam akademik. Mereka mengklaim bahwa dorongan seperti ini dibenarkan dalam gambaran pendidikan. Sementara mereka yang berpendapat sebaliknya menyebutkan bahwa beasiswa harus diberikan berdasarkan kebutuhan dan kualifikasi akademik umum seorang siswa, dan bukan keahlian dalam olahraga.

Pencarian pengikut baru
   
Pencarian pengikut baru merupakan sebuah istilah yang digunakan pada sekolah tinggi atau kampus yang memiliki penekanan sangat kuat terhadap atletik yang berupaya melakukan praktek tidak etis untuk mendapatkan orang yang berbakat luar biasa bagi tim mereka. Sekolah tinggi tidak dihadapkan pada masalah ini sebagaimana dengan kampus, tapi terkadang mereka juga mengalami kesulitan. Telah ada insiden dimana seorang ayah diberikan pekerjaan sehingga dia akan memindahkan keluarganya ke bagian kota yang lain atau komunitas tertentu sehingga anaknya akan memenuhi syarat untuk bermain dalam tim yang terdapat di kota baru tersebut. Akan tetapi, insiden seperti ini bisa dipertahankan seminimal mungkin. Berikut ini mewakili beberapa aturan di berbagai negara untuk menghilangkan sikap-sikap tidak adil dalam menarik atlit. Aturan-aturan ini kemudian dibakukan oleh banyak asosiasi atletik sekolah tinggi negeri.

1.Satu-satunya bentuk pengakuan yang berterima harus dipresentasikan ke atlit. Ini biasanya mencakup surat, monogram, atau lencana sekolah.
2.Institusi pendidikan atau asosiasi atletik harus merupakan satu-satunnya sumber award bagi atlit.
3.Tidak ada siswa yang boleh menjadi penerima perlakuan khusus dari organisasi luar.
4.Traktiran makan (dari organisasi setempat) bisa diterima oleh tim-tim atletik jika disetujui oleh pengawas sekolah.

Pengamatan (Scouting)
   
Pengamatan (scouting) telah menjadi sebuah praktek yang berterima di sekolah tinggi kampus. Dengan menonton tim lain, seseorang akan mempelajari formasi dan permainan yang digunakan dan mencari kelemahan tertentu. Banyak sekolah dan kampus yang menghabiskan banyak uang dengan cara ini. Beberapa mengawasi tim lawan dalam setiap permainan yang dimainkan selama musim berlangsung, dengan menggunakan tiga atau orang pada satu pengamatan. Banyak praktek tidak etis yang telah masuk ke dalam scouting. Pelatih telah diketahui mengawasi sesi latihan rahasia. Scouting dianggap tidak etis pada kondisi apapun kecuali dengan cara mengamati secara reguler pertandingan yang telah dijadwalkan. Jika scouting benar-benar terjadi, kepala pelatih di institusi memiliki tanggungjawab langsung untuk mengambil tindakan. Banyak pelatih mengatakan bahwa satu-satunya alasan mereka melakukan pengawasan adalah bahwa mereka juga dinonton saat berlatih.

Keuangan
   
Atletik antar-sekolah dan antar-kampus dibiayai melalui berbagai sumber berbeda. Ini mencakup tiket pertandingan, badan pendidikan dan dana universitas sentral, sumbangan, proyek khusus, pembayaran siswa, dana departemen pendidikan jasmani, langganan majalah, konsesi. Pada sekolah tinggi, sebuah “organisasi umum” sering menangani bagian finansial dari program melalui dana sumbangan. Beberapa kampus mendapatkan dana sebagian dari program melalui dana hibah.
   
Telah lama diperdebatkan oleh para pemimpin dalam profesi pendidikan jasmani bahwa atletik memiliki potensi pendidikan yang besar. Mereka bersifat kurikuler dan bukan ekstrakurikuler. Ini berarti mereka berkontribusi bagi kesejahteraan siswa, seperti subjek lain dalam kurikulum. Dengan demikian berdasarkan ini, finansial yang diperlukan untuk mendukung program seperti ini harus berasal dari badan pendidikan atau dana universitas sentral.
Pembayaran ekstra untuk pelatih
   
Sebuah topik yang sering dibahas dalam pertemuan sekolah adalah: Haruskah para guru menerima pembayaran ekstra untuk pelayanan ekstra? Orang tua, pembayar pajak, dan badan sekolah telah mencoba untuk memutuskan apakah pelatih atletik dan semacamnya harus diberikan komponensasi tambahan atau tidak. Solusi yang bijak untuk masalah ini penting bagi moral yang baik seorang staf sekolah. Karena sistem seolah menuntut lebih banyak pelayanan, sebuah kebijakan harus dirumuskan untuk mencakup kewajiban-kewajiban ekstra yang dibebankan ke punggung para guru.
   
Pekerjaan ekstra berarti kehilangan efisiensi. Seorang guru atau pelatih bisa melakukan yang terbaik hanya selama beberapa jam tertentu dalam sehari.

PROGRAM-PROGRAM ATLETIK YANG SANGAT KOMPETITIF
   
Program-program atletik yang sangat kompetitif terdapat di sekolah-sekolah, universitas, dan organisasi lain.
Program atletik antar-sekolah pada tingkat sekolah dasar dan lanjutan
   
Sejak atletik pertama kali diperkenalkan ke dalam gambaran pendidikan, telah ada dorongan terhadap pengalaman kompetitif ini pada tingkat pendidikan yang lebih rendah. Atletik-atletik pendidikan dimulai pada tingkat kampus. Ketika program atletik yang lebih tinggi dikembangkan dan mendapatkan pengakuan dan popularitas, sekolah-sekolah tinggi merasa bawa olahraga juga harus menjadi bagian penawaran pendidikan mereka. Akibatnya, kebanyakan sekolah tinggi di Amerika saat ini memiliki beberapa bentuk atletik antar-sekolah. Belakangan ini, sekolah lanjutan tingkat pertama juga merasakan imbas program atletik antar-sekolah. Sebuah survei yang dilaksanakan oleh National Association of Secondary School Principals yang mencakup 2.296 sekolah lanjutan tingkat pertama menunjukkan bahwa 85,2% memiliki beberapa program atletik antar-sekolah, sedangkan 14,8% tidak.

Program-program atletik yang sangat kompetitif di organisasi lain
   
Disamping sekolah, kampus, dan universitas, organisasi, dan universitas, organisasi lain juga memiliki program atletik yang sangat kompetitif. Ini sering ditemukan pada organisasi seperti perusahaan dan bisnis, YMCA, klub-klub komersial yang berspesialisasi dalam satu atau lebih olahraga.

ASOSIASI ATLETIK TERPILIH
   
Sekolah atau kampus perorangan, dengan sendirinya, merasa sulit untuk mengembangkan standar dan mengontrol atletik dengan cara yang baik. Akan tetapi, penyatuan dengan sekolah dan kampus lain menjadikan proyek seperti ini mungkin dilakukan. Ini telah dilakukan di tingkat lokal, propinsi, dan negara dengan kepentingan atletik yang lebih baik untuk sekolah tinggi dan kampus. Pembuatan aturan-aturan dan prosedur dengan baik sebelum musim permainan dapat memberikan kontrol yang diperlukan bagi pengajar dan pelatih untuk melakukan program atletik yang baik.
   
Ada berbagai jenis asosiasi atletik. Salah satu yang paling banyak di sekolah tinggi dan kamus adalah asosiasi atletik siswa, konferensi atau liga lokal, asosiasi atletik sekolah tinggi, Federasi Nasional dari Asosiasi Atletik Sekolah Tinggi, Asosiasi untuk Atletik Antar-kampus untuk wanita, dan berbagai konferensi kampus. Asosiasi atletik siswa adalah organisasi yang dirancang untuk mempromosikan dan berpartisipasi dalam pelaksanaan program atletik. Biasanya asosiasi ini terbuka bagi semua siswa. Melalui pembayaran tertentu, ini sering membantu mendukung program atletik. Asosiasi-asosiasi seperti ini ditemukan di berbagai sekolah tinggi. Asosiasi-asosiasi ini bisa membantu dalam pembuatan program atletik yang baik.

0 comments:

Post a Comment