LIABILITAS HUKUM DAN MANAJEMEN ASURANSI

Menurut kamus hukum Bouvier, liabilitas adalah “tanggungjawab, keadaan dari seseorang yang terikat dengan hukum dan keadilan untuk melakukan sesuatu yang mungkin dipaksakan melalui tindakan.” Defenisi yang lain : “liabilitas adalah kondisi perkara yang memberikan reaksi untuk sebuah kewajiban untuk melakukan sebuah hal khusus yang dipaksakan melalui tindakan pengadilan.”

Pimpinan dalam pendidikan jasmani dan atletik seharusnya mengetahui seberapa jauh mereka dapat memahami berbagai aspek dari program kerja mereka dan tindakan pencegahan apa yang perlu agar tidak terperangkap hukum ketika terjadi kecelakaan. Fakta bahwa sekitar 67% dari semua kecelakaan yurisdiksi sekolah yang melibatkan anak laki-laki dan 59%  melibatkan anak wanita yang terjadi pada program pendidikan jasmani dan rekareasi, memiliki implikasi untuk bagian yang khusus ini.
Lebih lanjut, fakta bahwa jutaan anak laki-laki dan perempuan serta orang dewasa berpartisipasi dalam program atletik, mengindikasikan sebuah perhatian administrasi yang lebih lanjut untuk program-program pendidikan jasmani.
Ketika sebuah kecelakaan menyebabkan terjadinya cedera pada seseorang, pertanyaan yang sering muncul adalah seperti apakah kerusaknnya dapat diperbaiki. Semua pekerja yang mengalami risiko gugatan melalui orang-orang yang cedera dengan dasar dugaan kelalaian yang menyebabkan cedera pada tubuh. Cedera-cedera seperti ini terjadi pada taman bermain, pada lapangan olahraga, pada laboratiorium fitness, pada kelas, atau pada beberapa tempat dimana program pendidikan jasmani dan atletik dilaksanakan.

Hak-hak hukum dari individu yang terlibat dalam kasus seperti ini, berguna dalam penelitian. Walaupun aturannya berbeda-beda dari satu Negara dengan Negara yang lain, ada kemungkinan untuk mendiskusikan liabilitas dengan cara umum yang memiliki implikasi untuk semua bagian Negara dan untuk beberapa pengaturan dimana pelatih pendidikan jasmani bekerja. Pertama-tama, penting untuk memahami dasar hukum pendidikan jasmani, atletik, dan bidang terkait lainnya.

DASAR HUKUM UNTUK PENDIDIKAN JASMANI, ATLETIK, DAN AREA TERKAIT LAINNYA

Survei-survei yang menyangkut kebutuhan pendidikan jasmani dengan aturan pada sekolah dasar, smp, dan sma, mengindikasikan fakta-fakta tertentu yang menarik. Salah satu survey menunjukkan bahwa semuanya kecuali lima Negara memiliki kebutuhan pendidikan jasmani. Beberapa tingkat instruksi pendidikan jasmani diperlukan pada kelas 9 sampai 12 pada 46 negara. Jaraknya dari 1 sampai 4 tahun. Empat puluh empat Negara memiliki beberapa tingkat program yang diperlukan untuk kelas 7 dan 8. Empat puluh empat Negara juga memerlukan beberapa tipe program pendidikan jasmani pada tingkat sekolah dasar. Pendidikan jasmani diperlukan pada semua tingkatan kelas (1 sampai 12) untuk beberapa tingkat pada 14 negara.

Implikasi hukum untuk kebutuhan pendidikan jasmani

Shroyer melakukan sebuah penelitian tentang implikasi hukum kebutuhan anak didik untuk mendaftar pada kelas-kelas pendidikan jasmani dan menemukan bahwa pengadilan telah menyampaikan keputusan-keputusan dari yang dapat digambarkan dari kesimpulan-kesimpulan di bawah ini:

1.Para siswa mungkin perlu mengikuti pendidikan jasmani. Akan tetapi, seharusnya ada beberapa fleksibilitas yang dipersiapkan untuk kasus-kasus seperti itu dimana sebuah hak konstitusional individu kemungkinan dilanggar jika aktivitas sperti ini bertentangan dengan prinsip mereka, contohnya, tarian.
2.Jika permohonan orangtua yang masuk akal untuk tidak mengikuti pendidikan jasmani diperlukan, setiap usaha seharusnya dibuat untuk memenuhi permohonan orang tua. Akan tetapi, permintaan yang tidak masuk akal sebaiknya tidak diberikan persetujuan.
3.Jika peraturan dan ketentuan kemungkinan dipertanyakan, dewan pendidikan seharusnya menyediakan tinjauan dan yang rasional dibalik peraturan atau ketentuan tersebut dan mengapa kebijakan tersebut dibutuhkan.
4.seorang siswa mungkin ditolak haknya untuk tamat dan menerima ijazah jika sebuah mata pelajaran yang perlu seperti pendidikan jasmani, tidak diikuti.

LIABILITAS HUKUM

Beberapa tahun lalu, pengadilan memperkenalkan bahaya-bahaya yang terlibat dalam aktivitas bermain yang merupakan bagian dari program pendidikan. Misalnya, sebuah cedera yang terjadi pada seorang anak laki-laki ketika ia sedang bermain. Pengadilan memperkenalkan kemungkinan dan resiko dari beberapa cedera pada program pendidikan jasmani dan akan menimbulkan kerugian. Akan tetapi, disampaikan bahwa perawatan harus dilakukan oleh partisipan dan pihak yang berwenang. Selanjutnya disiratkan bahwa keuntungan-keuntungan yang didapatkan dengan berpartisipasi dalam aktivitas pendidikan jasmani seperti permainan ini mengimbangi cedera kerja yang kemungkinan terjadi.

Kesalahan

Sebuah kesalahan merupakan sebuah kekeliruan hukum yang menyebabkan cedera secara langsung atau tidak langsung terhadap individu yang lain atau terhadap sebuah fasilitas. Sebuah tindakan yang salah merupakan sebuah tindakan yang keliru, dan kerugian yang ditimbulkan dapat dikumpulkan melalui aksi persidangan. Kesalahan dapat dilakukan melalui sebuah tindakan omisi atau komisi. Sebuah tindakan omisi dilakukan jika terjadi kecelakaan pada waktu gagal melakukan sebuah tugas hukum, seperti jika seorang guru gagal menaati menyalakan alarm kebakaran setelah ia diinformasikan mengenai prosedur yang harus diikuti. Sebuah tindakan komisi dilakukan jika terjadi kecelakaan sementara sebuah tindakan yang tidak sah dilakukan, seperti penyerangan.

Kelalaian

Pertanyaan-pertanyaan liabilitas dan kelalaian menempati sebuah posisi yang penting dalam hubungannya dengan tindakan guru dan pemandu dalam program pendidikan jasmani dan atletik.
Hukum di Amerika yang menyinggung kelalaian didasarkan pada aturan umum, peraturan-peraturan yuridis sebelumnya, atau membuat prosedur legal. Tipe hukum ini berbeda dengan hukum statutory, yang telah ditulis menjadi status-status oleh badan-badan pembuat hukum.

Implikasi kelalaian yang seseorang belum melaksanakan kewajiban hukumnya atau telah gagal untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan pada pengertian umum yang beralasan seharusnya telah dilakukan. Kelalaian dapat dihindari dengan pengetahuan umum dari prinsip dasar hukum dan kewaspadaan yang tepat. Salah satu dari hal pertama yang harus ditentukan dalam kejadian kecelakaan adalah apakah telah terjadi kelalaian.

Pertahanan melawan kelalaian

Walaupun fakta menyatakan bahwa seorang individu adalah orang yang sembrono, untuk mengumpulkan bukti kerusakan/kerugian seseorang harus menunjukkan bahwa kelalaianlah yang menyebabkan atau sangat berhubungan dengan kejadian cedera. Pertanyaan hukum, dalam kasus seperti ini adalah apakah kelalaian atau bukan yang merupakan “penyebab terdekat” (penyebab hukum) dari kejadian cedera/luka. Selanjutnya, walaupun begitu, dari kejadian tersebut ditentukan bahwa kelalaian merupakan “penyebab terdekat” dari cedera, masih ada pertahanan tertentu dimana seorang terdakwa kemungkinan mendasarkan kasusnya.

Penyebab Terdekat.

Kelalaian dari terdakwa mungkin belum menjadi penyebab terdekat dari cedera penggugat.

Bencana Alam.

Sebuah bencana alam merupakan sebuah situasi yang ada, karena adanya kondisi-kondisi tertentu yang berada di luar kontrol manusia.

Pengiraan Resiko

Pertahanan hukum ini khususnya berhubungan dengan permainan, olahraga, dan fase lainnya dari program pendidikan jasmani dan atletik. Diasumsikan bahwa seorang individu mengalami resiko tertentu ketika terlibat dalam beberapa permainan dan olahraga dimana tubuh melakukan kontak dengan orang lain dan dimana bola dan peralatan digunakan. Partisipasi dalam aktivitas seperti ini mengindikasikan bahwa seseorang memiliki sebuah risiko yang normal.

Pendorong terjadinya kelalaian

Pertahanan hukum lainnya adalah pendorong terjadinya kelalaian. Seseorang yang tidak melakukan tindakan sebagaimana individu yang normal pada usia yang sama dan alamiah akan berkontribusi terhadap terjadinya kelalaian. Dalam kasus-kasus seperti ini, kelalaian yang berasal dari terdakwa mungkin akan diatur kembali. Individu-individu merupakan subjek untuk pendorong terjadinya kelalaian jika mereka memaparkan diri mereka terhadap bahaya. Pertimbangan utama bahwa nampaknya kejadian seperti ini bergantung pada umur individu dan aktivitas alamiah yang ia lakukan.

Keadaan darurat tiba-tiba
   
Pertahanan hukum ini berkaitan dengan kasus ketika situasi memerlukan tindakan langsung terhadap sebagian guru, akibatnya, sebuah insiden terjadi.

Tindakan-tindakan pencegahan
   
Tindakan-tindakan pencegahan tertentu harus diambil oleh para guru olahraga untuk menghindari liabilitas hukum yang mungkin. Beberapa tindakan pencegahan tersebut antara lain:

1.Terbiasa dengan status kesehatan setiap orang dalam program
2.Mempertimbangkan keahlian individu ketika mengajarkan aktivitas-aktivitas baru
3.Mengelompokkan partisipan bersama berdasarkan tingkat kompetitif seimbang
4.Yakin bahwa peralatan dan fasilitas aman
5.Mengorganisir dan secara cermat mengawasi kelas. Jangan pernah meninggalkan kelas – bahkan dalam keadaan darurat. Jika kondisi darurat terjadi, cari pengganti sebelum meninggalkan ruangan.
6.Hanya memberikank bantuan pertama – jangan pernah memberi resep atau mendiagnosa.
7.Gunakan personil berkualifikasi untuk membantu dalam ruangan kelas
8.Simpan catatan-catatan kecelakaan yang akurat.
9.Berikan instruksi yang memadai khususnya pada aktivitas yang berpotensi berbahaya.

Gangguan
   
Tindakan bisa dilakukan untuk gangguan ketika kondisi-kondisi di sekitar tindakan berbahaya bagi hidup atau kesehatan, menghasilkan serangan terhadap panca indera, dianggap melanggar norma-norma kesusilaan, atau menyebabkan sebuah gangguan penggunana properti yang signifikan.

Fungsi pemerintah versus fungsi kepemilikan
   
Pemerintah dalam artian hukum terlibat dalam dua jenis aktivitas: (1) pemerintahan dan (2) kepemilikan.
   
Fungsi pemerintahan menunjuk pada aktivitas-aktivitas khusus yang menguasai alam. Teori ini bermula ketika para raja memimpin dibawah teori kebenaran wahyu, yang absolut dalam kekuasannya tidak bisa salah. Kekuasaan seperti ini tidak bisa digugat tanpa izinnya untuk gagal memberikan kekuasaan pemerintahan atau untuk kelalaian.
   
Dalam hal pendidikan publik, pengadilan mengakui bahwa ini merupakan sebuah fungsi pemerintahan, dengan demikian, bertanggungjawab untuk negara akibat kelalaian.
   
Fungsi kepemilikan berkaitan dengan fungsi pemerintahan yang mirip dengan perusahaan bisnis. Fungsi-fungsi seperti ini adalah untuk mencari keuntungan konstituen dalam batas-batas perusahaan dari perwakilan pemerintah.

Biaya-biaya
   
Kebanyakan aktivitas rekreasi publik, fasilitas, dan sejenisnya ditawarkan secara gratis kepada publik. Akan tetapi, aktivitas-aktivitas tertentu memerlukan adanya biaya untuk bisa dilanjutkan. Sebagai contoh, pertandingan golf biayanya mahal, dan biasanya biasanya diberlakukan sehingga bisa dipertahankan. Ini terkadang berlaku juga untuk fasilitas-fasilitas seperti kemah, pantai, dan kolam renang.
   
Biaya yang dibebankan memiliki keterkaitan dengan apakah reakrasi merupakan fungsi pemerintahan atau fungsi kepemilikan. Pengadilan di kebanyakan negara telah menegakkan rekreasi sebagai sebuah fungsi pemerintahan, karena kontribusinya terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan juga karena piranti-pirantinya gratis bagi masyarakat secara umum. Akan tetapi, ketika biaya dibebankan, gambaran keseluruhan akan memiliki aspek yang berbeda.

Liabilitas pemerintah kota
   
Sebelumnya telah disebutkan bahwa sebuah kota sebagai sebuah perwakilan pemerintah melakukan fungsi pemerintahan dan fungsi kepemilikan.
   
Ketika pemerintah kota melakukan sebuah fungsi pemerintahan, dia akan bertndak berdasarkan kepentingan negara, tidak mendapatkan keuntungan dari sebagian karyawannya atau untuk kegagalan melakukan fungsi-fungsi ini. Akan tetapi, ini tidak akan berlaku jika ada aturan khusus yang memberikan tanggungjawab untuk kelalaian. Ketika pemerintah kota melakukan fungsi kepemilikan – beberapa fungsi untuk keuntungan atau manfaat agenci atau orang yang ada didalamnya – ketimbang publik secara umum, dia bertanggungjawab bagi kelalaian mereka yang melakukan fungsi ini.

Tanggungjawab sekolah
   
Sebagai sebuah aturan umum sekolah tidak bertanggungjawab terhada untuk tindakan-tindakan kelaiaian sebagian pegawai atau karyawannya, karena peraturan sebuah negara tidak ada yang mengatur ini. Pertimbangna yang mendasari ini adalah bahwa sekolah atau badan sekolah dalam mempertahankan tindakan-tindakan sekolah masyarakat sebagai sebuah agen negara. Dia melakukan kewajiban yang murni pemerintahan, yang dibebankan oleh hukum untuk keuntungan publik.
liabilitas anggota badan sekolah, taman, dan rekreasi
   
Secara umum, para anggota tidak secara pribadi bertanggung jawab untuk kewajiban apapun dalam kapasitas mereka sebagai anggota badan yang mereka lakukan dengan lalai. Lebih lanjut, mereka tidak bisa bertanggungjawab secara pribadi untuk tindakan-tindakan karyawan dalam bagian yang termasuk wilayah kekuasaannya. Tindakan anggota  berkapasitas mewakili organisasi dan bukan tindakan untuk mereka sendiri.
Tanggung jawab guru, pemimpin, dan instruktur
   
Setiap orang bertanggungjawab untuk kelalaian yang dia lakukan sendiri. Guru atau pemimpin dalam program-program pendidikan olahraga, atletik dan rekreasi bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Pengadilan Tertinggi di Amerika Serikat telah menguatkan prinsip ini, dan semua harus mengenali implikasi penting yang dimiliki. Kebebasan perwakilan pemerintahan seperti propinsi, sekolah, atau badan tertentu tidak melepaskan guru atau pemimpin dari tanggung jawab untuk tindakan-tindakannya yang lalai.

Situasi-situasi yang rentan kecelakaan
   
Karena banyak kecelakaan terjadi di tempat bermain, selama periode istirahat, dalam kelas-kelas penjas, dan pada kejadian-kejadian olahraga, beberapa keterangan terkait dibahas disini yang didapatkan dari laporan National Education Association.

Lapangan bermain dan permainan istirahat
   
Permainan yang tidak terorganisir selama istirahat lebih besar kemungkinannya menimbulkan cedera bagi siswa dibanding permainan terorganisir yang dilakukan saat jam pelajaran pendidikan jasmani. Cedera di tempat bermain bisa murni sebagai kecelakaan, seperti ketika seorang siswa berlari ke tiang bendera sambil bermain.

Pendidikan jasmani dan peristiwa olahraga
   
Cedera siswa di bidang ini terjadi ketika tempat bermain atau peralatan gimnasium rusak, ketika siswa mencoba sebuah latihan atau olahraga yang mereka belum terlatih untuk itu, ketika terdapat pengawasan yang tidak memadai terhadap latihan, ketika siswa lalai, dan bahkan ketika siswa hanya menjadi penonton pada even-even olahraga.

Bidang-bidang kelalaian yang umum
   
Bidang-bidang kelalaian yang umum dalam pendidikan jasmani dan aktivitas atletik adalah situasi-situasi yang melibatkan pemilihan aktivitas secara tidak memadai, kegagalan untuk melakukan tindakan protektif, kondisi gedung atau lapangan yang berbahaya, peralatan yang cacat, pengawasan yang tidak memadai, dan pemilihan area bermain yang buruk. Kasus-kasus yang melibatkan masing-masing dari bidang kelalaian yang umum adalah sebagai berikut.
   
Pemilihan aktivitas yang buruk. Aktivitas harus cocok dengan anak-anak atau generasi muda.
   
Kegagalan melakukan tindakan protektif. Unsur “keterprediksian” termasuk dalam kategori ini, dan tidak protektif yang baik harus dilakukan untuk memberikan tempat yang aman bagi anak-anak atau generasi muda untuk bermain.
   
Kondisi-kondisi bangunan atau lapangan yang berbahaya. Bangunan dan lapangan harus aman. Konstruksi fasilitas dan reparasinya yang terus menerus harus memiliki salah satu tujuan berupa penghilangan bahaya.
   
Perlengkapan rusak. Semua permainan dan perlengkapan lain harus dalam kondisi baik sepanjang waktu.
   
Pengawasan tidak memadai. Harus ada pengawasan terkualifikasi yang bertugas untuk semua aktivitas permainan.
   
Pemilihan area bermain yang buruk. Setting untuk permainan dan olahraga harus dipilih dengan memperhatikan keamanan bagi partisipan.

Pengawasan
   
Anak-anak dipercayai oleh orang tuanya untuk pergi bereakreasi, melakukan program pendidikan jasmani dan program atletik, dan orang tua mengharap agar pengawasan yang memadai akan diberikan untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan.
   
Pertanyaan-pertanyaan tentang tanggungjawab tentang pengawasan berkaitan dengan dua hal, yaitu: (1) sejauh mana pengawasan dan (2) kualitas pengawasan.
   
Berkenaan dengan poin pertama, pertanyaan muncul seperti apakah pengawasan yang memadai telah diberikan. Ini merupakan pertanyaan yang sulit dijawab karena berbeda-beda dari situasi ke situasi. Akan tetapi, jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini membantuk menentukan ini: “Apakah pengawasan tambahan telah menghilangkan kecelakaan?” dan “Apakah wajar untuk mengharapkan bahwa pengawasan tambahan harus diberikan?”
Surat pelepasan tuntutan dan surat izin
   
Surat pelepasan tuntutan dan surat izin tidaklah sama. Surat pelepasan tuntutan merupakan sebuah kesepakatan dimana salah satu pihak melepaskan hak tertentu. Sirat izin merupakan pelimpahan, biasanya ditandatangani oleh orang tua, yang mengizinkan seorang anak untuk ambil bagian dalam beberapa aktivitas.
   
Untuk surat pelepasan tuntutan, seorang orang tua tidak bisa melepaskan hak seorang anak yang berusia di bawah 21 tahun. Ketika seorang orang tua menandatangani surat seperti ini, dia semata-mata hanya melepaskan tuntutan haknya untuk menggugat kerugian. Seorang orang tua bisa menggugat dalam dua cara, dari sudut pandang haknya sebagai orang tua dan dari sudutpandang hak anaknya yang dia miliki, tanpa bergantung pada orang tua. Seorang orang tua tidak bisa melepaskan hak anak untuk menggugat sebagai seorang individu.

PENGADILAN DAN ATURAN ELIGIBILITAS
   
Lazimnya, ketika peraturan-peraturan eligibilitas telah digugat, pengadilan telah enggan untuk mengganti pertimbangan mereka dengan pertimbangan asosiasi atletik sekolah. Akan tetapi, belakangan ini keputusan pusat adalah aturan-aturan eligibilitas yang tidak konstitusional, dan para pengurus dan guru olahraga harus memperhatikan perubahan ini dalam peeraturan pengadilan. Keputusan pengadilan dimana aturan eligibilitas telah ditemukan sebagai pemisah telah secara konsisten ditemukan tidak konstitusional.

KEAMANAN
   
Penting untuk melakukan setiap tindakan pencegahan yang mungkin agar dapat menghindari kecelakaan dengan menyediakan keamanan bagi siswa dan individu lain yang berpartisipasi dalam program-program pendidikan jasmani, atletik, dan rekreasi. Jika tindakan pencegahan seperti ini dilakukan, kemungkinan perkara hukum akan berkurang dan pertanyaan kelalaian akan dihilangkan. Tindakan-tindakan pencegahan yang harus diambil oleh pemimpin atau guru adalah sebagai berikut:

1.Instruktur harus terlatih dengan baik dan berkualifikasi untuk melakukan pekerjaan khusus.
2.Instruktur harus hardir pada semua aktivitas terorganisir dalam program
3.Kelas-kelas harus diorganisir dengan baik berdasarkan ukuran, aktivitas, kondisi fisik, dan faktor-faktor lain yang memiliki efek terhadap keamanan dan kesehatan inidividu.
4.Pemeriksaan kesehatan harus diberikan kepada semua siswa.
5.Sebuah program terencanan dan tertulis untuk disposisi partisipan yang cedera atua menjadi sakit harus diikuti.
6.Pemeriksaan reguler harus dibuat untuk hal-hal seperti perlengkapan, alat, tali, atau rangai, dengan memberikan tekanan ekstra dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
7.Atletik yang terlalu ramai dan even-even lainnya harus dihindari.
8.Perlengkapan protektif seperti matras harus digunakan jika memungkinkan.
9.Sepatu karet harus dikenakan pada lantai-lantai gimnasium dan ruang yang memadai disediakan untuk setiap aktivitas
10.Aktivitas harus diadaptasikan dengan usia dan kematangan partisipan, pengawasan yang baik dan kompeten harus diberikan.
11.Siswa dan partisipan lain harus diberi instruksi tentang metode penggunaan alat yang tepat dan melakukan aktivitas fisik.
12.Bangunan dan fasilitas-fasilitas lain yang digunakan harus diperiksa secara teratur untuk bahaya-bahaya keamanan, seperti ubin yang longgar, kaca retak, dan lain sebagainya.
13.Dalam merencanakan permainan dan are-area instruksional lainnya, tindakan-tindakan pencegahan berikut harus dilakukan.
a. Harus ada ruang yang cukup untuk semua permainan
b. Permainan yang menggunakan bola dan peralatan lain yang bisa menyebabkan kerusakan harus dilakukan di area dimana terdapat bahaya minimum untuk cedera seseorang.
14.Permainan yang tenang dan aktivitas yang memerlukan kondisi tertentu harus dilindungi.
Kode keamanan untuk guru pendidikan jasmani
   
Kode keamanan berikut harus diikuti oleh industruk pendidikan jasmani:

1.Memiliki sertifikat guru yang cocok dengan dorongan dan pengaruh maksimal.
2.Beroperasi dan mengajar sepanjang waktu, dalam cakupan pekerjaannya sebagaimana dibatasi dan ditentukan oleh aturan.
3.Memberikan perlindungna keamanan yang dirancang untuk meminimalisir bahaya yang melekat pada aktivitas tertentu.
4.Memberikan pengawasan untuk masing-masing aktivitas yang diperlukan untuk memastikan keamanan maksimum siswa.
5.Memeriksa perlengkapan dan fasilitas secara berkala untuk menentukan apakah mereka aman untuk digunakan atau tidak.
6.Memberitahu otoritas yang sesuai tentang eksistensi kondisi berbahaya yang terus menerus dapat dijumpai.
7.Memberikan instruksi yang cukup dalam hal kinerja aktivitas manapun sebelum memaparkan siswa terhadap bahaya.
8.Yakin bahwa tugasnya telah disetujui oleh badan pengurus untuk usia dan pencapaian siswa yang terlibat.
9.Tidak memaksa seorang siswa untuk melakukan aktivitas fisik yang dirasa jelas tidak mampu dilakukan oleh siswa.
10.Bertindak cepat dan menggunakan kebijaksanaan dalam memberikan pertolongan pertama kepada siswa yang cedera.
11.Mempraktekkan kepedulian yang tepat dalam melakukan profesinya.
12.Bertindak sebagai orang bijaksana.
13.Mengantisipasi bahaya-bahaya yang jelas bagi orang yang terlatih.

MANAJEMEN ASURANSI
   
Ada tiga tipe manajemen asuransi utama yang sekolah dan organisasi lain gunakan untuk melindungi diri mereka dari kerugian. Tipe pertama adalah asuransi untuk property. Tipe kedua adalah asuransi untuk perlindungan tanggungjawab dimana kemungkinan ada kerugian finansial akibat cedera pribadi atau kerusakan property yang terhadapnya sekolah bertanggungjawab. Tipe ketiga adalah asuransi untuk perlindungan kejahatan terhadap kerugian finansial yang bisa didapatkan sebagai akibat dari pencurian atau tindakan ilegal lainnya.

Ciri-ciri umum rencana manajemen asuransi sekolah
   
Beberapa ciri umum dari rencana manajemen asuransi sekolah adalah sebagai berikut:

1.Premi dibayarkan oleh sekolah, oleh orang tua, atau gabungan antara sekolah dan orang tua. Sekolah mendapatkan uang pembayaran premi dari badan pendidikan, dana umum, atau penggalangan dana.
2.Sekolah memberikan tanggungjawab terhadap orang tua untuk membayar setiap cedera yang terjadi.
3.Perusahaan-perusahaan asuransi sering menawarkan asuransi untuk cedera-cedera atletik sebagai bagian dari rencana paket yang juga mencakup rencana kecelakaan untuk semua siswa.
4.Kebanyakan sekolah memiliki rencana asuransi untuk perlindungan atlit.
5.Kebanyakan sekolah mencari asuransi yang memberikan manfaat baik pemeriksaan cedera dengan hasil pemeriksaan positif atau negatif.
6.Perawatan rumah sakit, pemeriksaan sinar-X, dan biasa medis dan perawatan gigi semakin menjadi bagian dari asuransi di sekolah.

Prosedur untuk manajemen asuransi
   
Setiap sekolah harus dicakup oleh asuransi. Ada lima tipe asuransi kecelakaan yang bisa digunakan: (1) kebijakan asuransi komersial yang dituliskan secara individual, (2) rencana manfaat medis siswa dituliskan berdasarkan pengasuransi komersial, (3) rencana manfaat asosiasi atletik sekolah tinggi negeri, (4) rencana manfaat medis yang diperasikan oleh sistem sekolah kota tertentu, dan (5) asuransi jiwa.

Atletik dan cakupan asuransi
   
Beberapa sekolah dan kampus tidak menyediakan program asuransi atletik. Jika seorang siswa cedera dalam sebuah olaraga atletik, keluarganya kemudian bertanggungjawab untuk semua pengeluaran pengobatan. Tidak ada tanggungjawab bagi sekolah atau kampus untuk membayar ganti rugi keluarga atas pengeluaran yang dikeluarkan. Tentu saja, sekolah atau kampus selalu terbuka untuk diperkarakan hukum oleh orang tua.

Asuransi atletik sekolah
   
Dana perlindungan atletik biasnaya memiliki karakteristik-karakteristik berikut: mereka adalah usaha non-profit, mereka tidak wajib, sebuah biaya tertentu dibebankan kepada setiap orang yang terdaftar, dan ada ketentuan untuk penyemuhan bagi cedera-cedera tertentu. Secara umum uang tidak dibayarkan sebagai dana pajak tetapi justru dibayarkan oleh partisipan sendiri atau oleh sekolah atau perwakilan lain. Sehubungan dengan rencana ini, seseornag, setelah mendapatkan manfaat, bisa melakukan tindakan terhadap pelatih atau pimpinan yang lalai sehingga cedera terjadi.

0 comments:

Post a Comment